:: Selamat Datang Di Laman Resmi Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh :: Pimpinan dan Civitas Akademika Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Siap Mewujudkan Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) ::Selmat Datang Mahasiswa Baru Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Tahun Akademik 2023/2024 ::
  1. V I S I
  2. M I S I
  3. MILESTRONES
  4. JURUSAN
  5. PRODI

Laman Sistem Informasi  

   
   
   

 

 

DR. Mohammad Sofwan Effendi, M. Ed, Direktur Sarana dan Prasarana Ditjen Sumberdaya Iptek Kemenristekdikti, dalam kunjungan ke Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada hari Jumat 14 September 2018 ada beberapa hal yang beliau sampaikan tentang Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan Sarana dan prasarana (Sapras) Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Di awal pertemuan tersebut, DR. Mohammad Sofwan Effendi, M. Ed memaparkan tentang kendala yang di hadapi Kemenristekdikti dalam pengembangan sapras yaitu:

  • belum adanya basis informasi sapras yang standar di Kementerian Ristekdikti.
  • belum tercukupi pendanaan sapras di 5 (lima) tahun terakhir yg disebabkan oleh arah kebijakan pembanguan sapras saat ini lebih di arahkan ke pembangunan sapras yang punya nilai ekonomi seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, kereta api, Rumah sakit dll.

Selanjutnya DR. Sofwan menyampaikan bahwa kebijakan pembangunan sapras di Kemenristekdikti berdasarkan SE. Menristekdikti nomor : 03/M/SE/VI/2018 tanggal 25 Juli 2018 tentang Peta Kebutuhan Sapras Perguruan Tinggi Negeri yang "memetakan" prioritas sapras menjadi 4 zona beserta kriterianya yang terdiri dari :

Merah: PTN Satker baru wilayah 3 T, PTN belum memiliki Gedung Pembelajaran dan L2Dikti yang belum memiliki kantor.
Kuning : PTN Satker Baru wilayah non 3 T, PTN Satker lama wilayah 3 T dan non 3 T dan L2 Dikti belum memenuhi kebutuhan minimal sapras.
Hijau : untuk PTN BLU
Biru : untuk PTN BH

Pak Sofwan, begitu panggilan akrabnya, juga membocorkan kiat-kiat dalam pembuatan dan pengajuan proposal sapras, dimana PTN agar dapat memperhatikan  poin-poin penting seperti :

  1. Proposal sapras yang di ajukan harus berpihak dan kebijakan nya menyangkut untuk "orang banyak".
  2. Agar menghilangkan skema/keinginan sektoral sehingga terjadi perubahan paradikma dari "kepemilikan" menjadi " RESOURCES SHARING dalam suatu manajemen terpadu.
  3. Untuk mencapai Standar Nasional (SN) Dikti dan Inovasi.
  4. Mengusung konsep "keunggulan" dari PTN pengusul .

Direktur Politani Negeri Payakumbuh, Ir. Elvin Hasman, MP yang didampingi Ir. Gusmalini, M.Si (Direktur Periode 2014-2018), dan seluruh jajaran Pimpinan Politani  saat menerima kunjungan Direktur Sarana dan Prasarana Ditjen Sumberdaya Iptek Kemenristekdikti dimaksud, menyampaikan beberapa harapan terutama sekali tentang penyelesaian pembangunan Gedung Kuliah Bersama yang masih terkendala, serta Pembangunan labor Kompetensi dalam rangka mendukung proses belajar mengajar di Politani yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan jumlah peminat, sehingga diharapkan visi misi Politani sebagai Pusat Pendidikan Tinggi Vokasional yang berdaya saing internasional dapat diwujudkan.

 

… Israr…

   

PENGUNJUNG  

2390815
Hari Ini
Kemaren
Bulan Ini
Bulan Kemaren
Total Pengunjung
3041
2288
129946
71167
2390815

Your IP: 172.16.60.254
2024-04-26 08:21
   
   
© POLITANI PAYAKUMBUH